Dunia kedokteran memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup, setiap waktu pasti ada saja hal –hal yang baru yang di temukan dalam dunia medis dalam menyelamatkan nyawa makhluk hidup khususnya manusia. Salah satu terobosan terbaru adalah dengan membekukan seorang bayi yang baru berumur beberapa bulan yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa bayi tersebut, jadi secara teknis bayi ini di buat mati suri setelah itu dihidupkan kembali, menakjubkan. Bayi bernama Samaa Zohir baru berusia sebulan saat dokter memutuskan ia harus dioperasi, jika tidak akibatnya bisa fatal yakni kematian.
Samma nama bayi tersebut lahir dalam kondisi abnormal. Pembuluh darah yang mengalir ke jantungnya terhubung dengan cara yang salah. Harusnya, pembuluh darah itu membawa darah beroksigen dari paru-paru ke sisi kiri jantung. Yang terjadi, justru sebaliknya. Namun, mengoperasi jantung bayi seukuran lebih kecil dari bola golf jelas tantangan besar untuk para dokter dari Great Ormond Street Hospital, London.
Akhirnya sebuah terobosan revolusioner diputuskan: bayi ini dibekukan sampai mati. Menurut Dokter Hsia, tim medis harus melakukan operasi mikro. Sebab, mereka berurusan dengan pembuluh darah yang setipis kertas beras (rice paper). Satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah membekukan tubuh dan menghentikan sirkulasi darah agar pasien masuk ke fase hipothermia.
Proses pembekuan ini hanya bisa berlangsung sekitar 50 menit, jika lebih maka akan menimbulkan kerusakan pada otak dan organ dalam. Untungnya, Samaa tak harus menunggu 50 menit untuk hidup kembali. Dokter berhasil membawanya kembali ke dunia dalam waktu 23 menit.
Lima tahun setelah operasi yang dramatis, Samaa telah sembuh total. Satu-satunya bekas operasi yang dimiliki bayi asal Finchley, London Utara ini, adalah bekas luka di dadanya. Ibunya, Roosina Ahmed (30) dengan harus menceritakan saat-saat terberat dalam hidupnya.
Anda dapat melihat yang artikel lainnya di:
TDW Club - Samaa Zohir Bayi Yang Di Bekukan Karena Lahir Abnormal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar