Powered By Blogger

Jumat, 22 Oktober 2010

TDW Club - Film Conviction Menuai Kontroversi


Cerita film tersebut diangkat dari kisah nyata Waters dan saudaranya yang dituduh membunuh Katharina Brow pada 1980. Brow, ibu dari dua orang anak, ditemukan tewas di mobilnya dengan lebih dari 30 luka tusuk. Kenneth Waters dijatuhi hukuman pada 1983 dan bebas 18 tahun kemudian.

Keluarga korban pembunuhan yang diangkat ke dalam film ‘Conviction’ memprotes Hillary Swank yang bermain dalam film itu. Mereka juga mempertanyakan kepekaan moral tim film tersebut yang tidak berkonsultasi terlebih dahulu kepada anggota keluarga yang masih ada.

Protes tersebut dilancarkan sehari menjelang rilis ‘Conviction’, Kamis (14/10/2010) waktu Los Angeles. Dalam film tersebut Swank berperan sebagai seorang ibu yang bekerja bernama Betty Anne Waters yang memperjuangkan pembebasan kakaknya, Kenneth Waters dari penjara.

Melalui pengacara, kedua anak Katharina Brow, yakni Melrose Brow dan Charlie Brow menyerang Swank dan produser film dengan pertanyaan moral. Menurut mereka, tim film tersebut punya kewajiban untuk bertemu dengan keluarga korban sebelum atau selama proses produksi berlangsung.

“Keluarga kami sudah berusaha mati-matian untuk menghapus kenangan buruk itu,” ujar Melrose Brow dalam konferensi pers di kantor pengacara mereka, Gloria Allred di Los Angeles,seperti dikutip Reuters

“Tim produser film, termasuk Swank tidak pernah punya niat untuk mengontak kami,” lanjut Melrose Brow seperti dikutip Reuters.

“Apakah mereka punya kewajiban hukum untuk itu? Kita bisa mendiskusikannya. Apakah mereka punya kewajiban moral? Saya pastikan iya,” tegas Allred.

Belum ada reaksi dari pihak Hillary Swank. Film ‘Conviction’ diproduksi oleh Pantheon Entertainment dan distributornya, Fox Searchlight. Keduanya merupakan divisi dari 20th Century Fox.

Anda dapat melihat yang artikel lainnya di:
TDW Club - Film Conviction Menuai Kontroversi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar