Poligami, beberapa wanita mungkin ada yang gemas dengan kata-kata ini. Dalam Antropologi Sosial, Poligami merupakan praktik pernikahan kepada lebih dari satu suami atau istri (sesuai dengan jenis kelamin orang bersangkutan) sekaligus pada suatu saat (berlawanan dengan monogami, di mana seseorang memiliki hanya satu suami atau Istri pada suatu saat).
Polgami menjadi polemik di beberapa kalangan khusunya kaum wanita, ada yang tidak setuju bahkan secara terang-terangan mereka menentang dengan hal yang namanya poligami. Dan poligami sekarang menjadi pro-kontra di kalangan masyarakat.
Sebenarnya didalam salah satu agama di Indonesia mengatakan bahwa sang suami atau laki-laki boleh memiliki wanita atau istri lebih dari satu, laki-laki boleh menikahi satu, dua, tiga hingga 5 istri, tapi dalam prakteknya semuanya tentu saja memiliki sarat-sarat yang khusus yakni sang laki-laki selain harus mampu adil tapi juga mapan dalam segi materi, dan yang paling penting diantara semuanya adalah sang suami harus bertanya kepada sang istri mengenai kesediaannya untuk dipoligami.
Jika sang istri meng”Iya”kan maka silahkan, tapi bila sang istri menolak, maka sang laki-laki sepatutnya bersikap bijaksana dan lapang hati. Mungkin Anda para laki-laki yang yang kemungkinan sedang membaca artikel ini akan berkata bahwa sepertinya tidak harus kita meminta izin kepada istri, tapi kembali lagi kepada hati Anda apakah Anda tega melihat air mata istri Anda.
Saya tidak melarang dan juga tidak mengatakan bahwa saya setuju, tapi bila Anda tetap bertanya kepada saya mengenai poligami, saya akan berkata “poligami memang di sah kan di agama saya, dan poligami saya akui memang ada, saya hanya bisa berkata asalkan mendapatkan persetujuan atau izin yang ikhlas dari istri pertama jika tidak maka bersikaplah legowo”
Selalu ingat bahwa membahagiakan istri adalah pahala, buatlah rumah tangga yang sehat dan saling menghargai dan menjaga komitmen satu sama lain.
Be Wise..!!
Anda dapat melihat yang artikel lainnya di:
TDW Club - Pengertian Tentang Poligami Dan Pro-Kontra Poligami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar